Institut Hindu Dharma Negeri (IHDN) Denpasar melakukan penandatanganan tiga nota kesepahaman, Senin (16/9/2019). Salah satu Memorandum of Understanding (MoU) yaitu antara IHDN Denpasar dengan Lembaga Penyiaran Publik Radio Republik Indonesia (LPP RRI) Stasiun Denpasar.
Penandatanganan dilakukan Rektor IHDN Denpasar, Prof. Dr. I Gusti Ngurah Sudiana, bersama Kepala LPP RRI Stasiun Denpasar, Sophia Endang Widowati.
Ngurah Sudiana menjelaskan, MoU itu tindaklanjut dari berbagai kerjasama yang selama ini telah dilakukan antara IHDN Denpasar dengan RRI.
“Karena kita selalu bersinergi sejak dulu, tetapi kita belum menandatangani MoU,” ungkapnya kepada wartawan disela-sela penandatanganan MoU dan Wisuda XXVIII IHDN Denpasar, di , di The Patra Bali Resort and Villas, Kuta.
Rektor IHDN yang juga Ketua Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Bali itu mengemukakan, kerjasama dengan LPP RRI Stasiun Denpasar bertujuan untuk meningkatkan mutu sumber daya manusia (SDM). Melalui MoU ini, IHDN Denpasar bertekad untuk memaksimalkan peran dalam pengabdian kepada masyarakat, mengoptimalkan bidang riset, dan pengembangan perguruan tinggi.
“Misalnya dengan RRI, anak-anak kita bisa berlatih untuk menjadi seorang pendharma wacana, seorang orator, seorang propagandis yang bagus untuk mempropagandakan ilmu agama serta apa yang mereka dapatkan di kampus. Demikian juga bisa melatih berbagai hal seni dan budaya, karena RRI ini banyak sekali mempunyai kelompok-kelompok seni, dan sangat intens dengan pembangkitan budaya Bali,” ujarnya.
Selain penandatanganan MoU, pada kesempatan yang sama IHDN Denpasar juga menyelenggarakan Wisuda XXVIII. Dilepas setidaknya 285 wisudawan yang terdiri dari tiga fakultas dan satu program pasca-sarjana. Sudiana memastikan, baru 50% lulusannya yang terserap didunia kerja.
“Karena sebagian mereka sudah bekerja atau sekitar 50%. Nah 50% lainnya belum bekerja. Yang 50% sisanya ini diharapkan untuk menciptakan lapangan pekerjaan baru dengan modal ilmu entrepreneurship yang telah kita berikan, ditambah dengan tertampung di perusahaan-perusahaan untuk menjadi karyawan, atau di pemerintahan,” pungkas Sudiana.
