Pengelolaan terbitan jurnal elektronik bukanlah pekerjaan yang mudah. Ada tiga permasalahan umum yang sering dihadapi para pengelola jurnal elektronik, yaitu: (1) ketersediaan naskah bermutu, (2) pengelolaan jurnal ilmiah yang tidak berstandar akreditasi, dan (3) keberlanjutan pengelolaan jurnal ilmiah. Untuk itu secara berkelanjutan Relawan Jurnal Indonesia (RJI) Bali bekerjasama dengan IHDN Denpasar melaksanakan kegiatan Literasi Jurnal Menuju Terakreditasi, Jumat, 5 Juli 2018 bertempat di Kampus IHDN Denpasar.
Kegiatan yang menghadirkan narasumber Dr. I Ketut Sudarsana, S.Ag., M.Pd.H. tersebut diikuti oleh 20 orang pengelola jurnal yang berasal dari berbagai lembaga / perguruan tinggi di Bali seperti UNHI Denpasar, Balai Bahasa Bali, UNUD, Akper Kesdam IX Udayana, IKIP PGRI Bali, RSUP Sanglah, serta IHDN Denpasar.
Dalam paparannya, Dr. I Ketut Sudarsana, S.Ag., M.Pd.H. yang juga Korda RJI Bali menyebutkan bahwa jumlah naskah bermutu yang diterima oleh pengelola jurnal sangat terbatas, hal ini disebabkan salahsatunya karena umumnya para dosen, peneliti, widyaiswara atau guru belum mempunyai komitmen yang cukup untuk mempublikasikan hasil penelitian dan pengabdian kepada masyarakat melalui terbitan berkala ilmiah. Motivasi melakukan penelitian belum diimbangi dengan tanggung jawab moral sebagai peneliti untuk menyebarluaskan hasil-hasil penelitiannya yang sangat berguna bagi masyarakat luas baik untuk kepentingan praktis maupun pengembangan teoritis. Dengan dipublikasikannya hasil penelitian pada terbitan berkala ilmiah, penulis akan mendapatkan banyak masukan dan sekaligus kesempatan untuk lebih mengembangkan penelitian pada masa-masa mendatang.
Adapun materi utama kegiatan ini adalah persiapan jurnal untuk mengajukan akreditasi secara daring (online) menggunakan Sistem Akreditasi Jurnal Nasional (Arjuna). Pengelolaan jurnal ilmiah menuju terakreditasi memerlukan sistem manajemen dan pengelolaan jurnal yang efektif dan efisien. Sistem manajemen dan pengelolaan jurnal ini harus mengacu kepada instrumen-instrumen dan kriteria-kriteria yang dipersyaratkan. Lebih penting lagi adalah naskah yang masuk harus melalui proses review oleh reviewer berkompeten sebelum dipublikasi secara daring. Dengan dipublikasi secara daring, artikel terbitan berkala ilmiah akan sangat mudah diakses oleh pembaca baik di Indonesia maupun di seluruh dunia. Lebih menguntungkan lagi, dampak ilmiah berupa rujukan dari artikel jurnal lainnya bisa diperoleh dengan mudah karena adanya versi daring tersebut. Selain itu dengan artikel ilmiah yang diunggah secara daring maka pemeriksaan plagiasi lebih mudah dilakukan.
Lebih lanjut Dr. I Ketut Sudarsana, S.Ag., M.Pd.H. menyebutkan RJI sendiri merupakan gerakan kerelawanan yang dengan sukarela memberikan sumbangsih pemikiran dan tenaga terkait pengelolaan jurnal elektronik kepada pengelola jurnal lain di perguruan tinggi, badan penelitian dan lainnya di seluruh Indonesia tanpa membeda-bedakan dan tanpa mengkotak-kotakkan.
Terakreditasinya sebuah jurnal diharapkan mampu memberikan dampak ilmiah bagi perkembangan pengetahuan di Indonesia. Dengan terakreditasi akan meningkatkan aksesibilitas laman jurnal yang ditandai dengan naiknya jumlah pengunjung unik laman dari waktu ke waktu, sehingga visibility dan dampak ilmiah di mesin pencari misalnya Google Scholar semakin meningkat. Selain itu, peningkatan aksesibilitas ini juga dimonitor dari jumlah halaman dan jumlah dokumen PDF artikel jurnal daring yang tersedia dan tertangkap oleh mesin pencari.