Denpasar (UHN Sugriwa) – Dalam rangkaian pelaksanaan evaluasi bantuan Perguruan Tinggi Keagamaan Negeri (PTKN) dengan fokus utama pada bantuan penelitian dan pengabdian pada masyarakat (Litapdimas) yang dilaksanakan oleh Itjen Kementerian Agama di Universitas Hindu Negeri (UHN) IGB Sugriwa Denpasar, Tim Itjen yang diketuai oleh Muhammad Yudhi Firmansyah, mengadakan Focus Group Discussion (FGD) yang diikuti oleh Tim Itjen, Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM), Satuan Pengawas Internal (SPI), dan Lembaga Penjaminan Mutu(LPM). FGD ini dilaksanakan hari Rabu(10/7/2024) yang dimaksudkan untuk memotret pelaksanaan bantuan litapdimas yang dilakukan di lingkungan UHN dari sudut pandang LPPM selaku penyelenggara maupun dari Itjen, SPI dan LPM selaku quality assurance (penjamin mutu).
Dari FGD tersebut, terungkap belum maksimalnya peran SPI dan LPM dalam rangkaian kegiatan bantuan penelitian yang dilaksanakan oleh LPPM. Adi Widyana, selaku ketua SPI menjelaskan bahwa peran SPI selama ini masih sebatas reviu laporan pertanggungjawaban keuangan yang disusun oleh dosen penerima bantuan. Sedangkan dalam rangkaian kegiatan lain, baik dalam perencanaan, penyusunan kebijakan, penyusunan Rencana Induk Penelitian (RIP), maupun dalam proses seleksi peserta, SPI belum diperankan secara maksimal. Padahal idealnya, SPI bisa lebih berperan dalam perencanaan, pelaksanaan, maupun pertanggunjawaban dan evaluasi kegiatan bantuan litapdimas di lingkungan UHN IGB Sugriwa.
Dengan kondisi tersebut, M. Yudhi Firmansyah, selaku Ketua Tim Evaluasi Bantuan Litapdimas Itjen menyarankan adanya penguatan peran SPI dalam pelaksanaan kegiatan Bantuan Litapdimas ini. SPI harus lebih berperan dari perencanaa kegiatan penelitian, pengawasan pelaksanaan seleksi penerima bantuan, penyusunan mitigasi risiko bantuan, hingga monitoring dan evaluasi pelaksanaan program penelitian, tandas Yudhi.
Sementara itu, Nyoman Kiriana, selaku Sekretaris Lembaga Penjaminan Mutu UHN menjelaskan bahwa hingga saat ini LPM belum memiliki program terstruktur terkait keterlibatan LPM dalam kegiatan bantuan Litapdimas. Hal ini disebabkan porsi kegiatan LPM masih terpusat/lebih dikonsentrasikan pada pada kegiatan penjaminan mutu kegiatan perkuliahan (pengajaran), salah satunya dalam program audit mutu internal. Sedangkan pelaksanaan kegiatan penelitian dan pengabdian pada masyarakat, dalam hal ini bantuan litapdimas belum menjadi fokus kegiatan penjaminan mutu. Menyambung apa yang disampaikan Nyoman di atas, Ni Ketut Kantriani selaku Kordinator Pusat Audit dan Pengendalian Mutu LPM berjanji untuk meningkatkan peran LPM dalam penjaminan mutu pada kegiatan bantuan penelitan dan pengabdian masyarakat yang diselenggarakan oleh LPPM.
Menanggapi hal itu, I Made Sugata yang merupakan Ketua LPPM mengatakan bahwa LPPM berkomitmen untuk terus menjalin komunikasi dan kerjasama dengan SPI maupun dengan LPM. Dengan kerjasama ini Made yakin bahwa pelaksanaan bantuan Litapdimas ini akan dapat mencapai hasil yang optimal.
Menyambut komitmen dari SPI, LPM, dan LPPM ini, Yudhi sangat berterimakasih atas adanya komitmen dan kesepakatan dari para stakeholder di lingkungan UHN IGB Sugriwa untuk mengawal pelaksanaan bantuan Litapdimas. Dalam hal ini . Yudhi menyakini, dengan adanya kerjasama yang erat antara LPPM,, SPI dan LPM tersebut merupakan awal yang baik dalam penyempurnaan tata kelola di lingkungan UHN IGB Sugriwa. Dengan demikian, keinginan untuk mewujudkan UHN yang berkelas dunia atau world class university akan lebih mudah untuk dilaksanakan.(tim)
