Dirjen Harap IHDN Jadi Lokomotif Perubahan Perguruan Tinggi Hindu

Bagikan :

Share on facebook
Facebook
Share on twitter
Twitter
Share on whatsapp
WhatsApp

Denpasar (Kemenag) — Dirjen Bimas Hindu I Ketut Widnya berharap Institut Agama Hindu Negeri (IHDN) bisa memainkan perannya sebagai lokomotif perubahan bagi perguruan tinggi agama Hindu. Untuk itu, IHDN dan kampus Hindu lainnya harus mulai berbenah agar dapat membangun pondasi Perguruan Tinggi yang berkualitas dan menjadi pilihan masyarakat.

Harapan ini disampaikan I Ketut Widnya saat memberikan sambutan pada Pembinaan dan Pengembangan Perguruan Tinggi Hindu, Denpasar, Bali. I Ketut Widnya mengaku telah menyiapkan sejumlah langkah strategis. Pertama, mendorong IHDN untuk memilih salah satu fakultas, dari tiga fakultas yang ada, agar bisa dijadikan contoh pembangunan budaya mutu.

“Secara simultan dan berjenjang semua fakultas harus kita dorong agar memiliki budaya mutu,” tuturnya di Denpasar, Sabtu (04/11).

Dengan budaya mutu, lanjut I Ketut Widnya, perguruan tinggi akan diakui mempunyai standar kualitas yang terjamin sehingga mampu bersaing dengan perguruan tinggi lainnya. Fakultas yang dipilih sebagai lokomotif perubahan harus dibangun dari berbagai aspek, seperti tata kelola dan managemen yang baik.

Menurutnya, salah satu aspek penting dari pembangunan fakultas agar memiliki budaya mutu adalah perpustakaan. I Ketut Widnya menilai perhatian pimpinan perguruan tinggi terhadap perpustakaan masih setengah hati. Padahal perpustakaan adalah jantung perguruan tinggi, meskipun perpustakaan hadir sebagai UPT (unit pelaksana teknis) dan sebagai penunjang tri dharma perguruan tinggi.

“Pengembangan aspek perpustakaan akan mampu mendongkrak perguruan tinggi memiliki budaya mutu dan akhirnya meningkatkan atmosfir akademik serta meningkatkan kompetensi lulusan,” tegas I Ketut Widnya.

Dikatakan I Ketut Widnya, tugas dosen dan mahasiswa adalah membaca, menulis dan berdiskusi. Oleh karenanya, perpustakaan memberi referensi untuk memperkaya tugas mahasiswa dan dosen tersebut.

“Aspek lain yang harus dikembangkan secara simultan adalah sesuai dengan standar BAN-PT, seperti aspek mahasiswa, tatakelola, visi misi dan SDM,” tutup Dirjen.