Serangkaian Karya Agung Pengurip Gumi di Pura Luhur Batukau, Tabanan, dilaksanakan prosesi “Ngelawa” Sabtu (6/3). Kegiatan yang telah terlaksana dari hari Kamis (4/3) lalu ini dilakukan dengan berjalan kaki melewati beberapa tegalan, sawah serta desa-desa di sekitar pura yakni Desa Wongaya Gede, Desa Sangketan, Desa Penatahan dan Desa Tengkudak kemudian kembali lagi ke Pura Luhur Batukau. Tidak mau melewatkan kesempatan, Institut Hindu Dharma Negeri (IHDN) Denpasar kembali laksanakan ngayah dengan ikut memungut sampah terutama sampah plastik sepanjang perjalanan menuju Pura Luhur Batukau. Dalam kegiatan itu juga, IHDN mempersembahkan peralatan kebersihan seperti sapu, serok, dan tempat sampah yang berasal dari seluruh Organisasi Kemahasiswaan (Orkemas) IHDN Denpasar.
Seperti kegiatan ngayah-ngayah sebelumnya, kegiatan ngayah ini dikoordinatori langsung oleh Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) IHDN Denpasar dan diikuti oleh seluruh Civitas Akademika IHDN Denpasar. I Ketut Gunarta, S.Ag., M.Ag. sebagai Wakil Dekan 3 Fakultas Brahma Widya sekaligus Dosen Pembina dalam kegiatan ini mengungkapkan sangat mengapresiasi kegiatan ngayah yang dilakukan oleh Civitas Akademika IHDN Denpasar, terlebih lagi kegiatan ngayah difokuskan untuk menjaga kebersihkan lingkungan sebagai wujud cinta bhakti kepada Ibu Pertiwi.
“Dengan kegiatan ngayah yang difokuskan untuk memungut sampah, hal ini menjadi sejalan dengan makna Karya Agung Pengurip Gumi, yaitu menjaga dan melestarikan keasrian lingkungan sebagai wujud cinta bhakti kita kepada Ibu Pertiwi” Ujarnya.
Dirinya juga berharap dan berpesan lewat kegiatan ngayah ini, Civitas Akademika terutama Mahasiswa IHDN Denpasar kedepannya bisa senantiasa menjaga kebersihan lingkungan dan membudayakan gerakan masyarakat hidup bersih dan sehat, imbuhnya.
Bersamaan dengan ngayah kerja bhakti membersihkan lingkungan, IHDN Denpasar lewat Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Kesehatan Tradisional dan Komplementer (Kestradkom), juga melaksanakanbakti sosial dengan menyediakan trapi pijat untuk pemedek di Pura Luhur Batukau. Ketua UKM Kestradkom, Utari Wahyuni mengatakan, bahwa bakti sosial ini merupakan yang pertama kalinya dilaksanakan oleh UKM Kestradkom di area Pura, hal ini bertujuan untuk meringankan lelah atau sakit para pemedek di Pura Luhur Batukau setelah ngayah melakukan perjalanan jauh dengan berjalan kaki di prosesi Ngelawa. Dirinya juga mengatakan kegiatan bakti sosial ini dilakukan sebagai wujud cinta bhakti kepada Tuhan Yang Maha Esa dan sesama manusia dengan memberikan pelayanan sederhana yaitu trapi pijat.
“Kami segenap hati mengucapkan rasa syukur karena telah diberikan kesempatan untuk ikut berpartisipasi dalam kegiatan ngayah ini, menurut saya kesempatan ini sangatlah luar biasa karena memberikan kesempatan kepada kami untuk melaksanakan bakti sosial sebagai wujud sujud bhakti kepada Tuhan Yang Maha Esa lewat pelayanan kepada sesama manusia” Ungkapnya. (Darma)