DORONG PELESTARIAN ALAM BALI, MENTERI AGAMA BUKA SEMINAR ‘TOYA URIPING BHUWANA’

Bagikan :

Share on facebook
Facebook
Share on twitter
Twitter
Share on whatsapp
WhatsApp
BANGLI, UHN SUGRIWA-Sebagai kelanjutan dari Focus Group Discussion di Universitas Hindu Negeri (UHN) Sugriwa Denpasar, Sekolah Tinggi Agama Hindu (STAHN) Mpu Kuturan Singaraja, Universitas Hindu Indonesia (UNHI) Denpasar dan Lingkar Studi Batur, Rabu (23/2) dilangsungkan Seminar Nasional bertajuk ‘Toya Uriping Bhuwana, Usadhaning Sangaskara: Air Sumber Kehidupan Penyembuh Peradaban’.
Seminar di Ruang Audiovisual Lantai 2 Museum Gunung Api Batur, Penelokan Kintamani Bangli ini terlaksana atas gagasan Yayasan Puri Kauhan Ubud bekerjasama dengan UHN Sugriwa, STAHN Mpu Kuturan, dan UNHI. Seminar berlangsung secara hybrid dan diikuti secara live streaming melalui kanal Youtube Puri Kauhan Ubud TV.
Menteri Agama RI, Yaqut Cholil Quomas memberikan sambutan yang didahului dengan pengantar oleh Ketua Yayasan Puri Kauhan Ubud AAGN Ari Dwipayana, Bupati Bangli Sang Nyoman Sedana Arta, dan Keynote Speech oleh Dane Jero Gede Batur Duhuran. Kegiatan yang dihadiri oleh Rektor UHN Sugriwa Denpasar, Prof. Dr. Drs. I Gusti Ngurah Sudiana, M.Si. ini dalam rangka membahas Kertas Akademik untuk Rencana Aksi untuk kedepannya.
Kegiatan ini juga menghadirkan Panelis dari UHN Sugriwa Denpasar, Dr. I Gede Suantana, S.Ag, M.Ag; Panelis STAH Mpu kuturan Singaraja, Dr. I Gede Suwindia S.Ag., M.A, dan Panelis Lingkar Studi Batur, Oka Suyasa. Sesi diskusi pun berlangsung dengan hangat antara narasumber dan peserta.
Secara umum, kesimpulan dari Seminar ini antara lain, alam Bali sangat perlu dilestarikan dengan berawal dari kesadaran internal masyarakat. Jika kesejahteraan masyarakat sudah terpenuhi, norma dan aturan yang sudah ada hendaknya dipatuhi, minimal tidak mengotori lingkungan jika belum mampu membersihkannya.
Lebih lanjut, para generasi muda Hindu, khususnya Mahasiswa agar menggalakkan gerakan yang positif secara bersama-sama dan ikut berkontribusi dalam melestarikan alam. Sebab alam merupakan titipan untuk penerus selanjutnya.
Semua ide akan terwujud jika disertakan dengan komitmen pemerintah yang memberi tindakan tegas terhadap gerakan yang melanggar. Selain itu, pemikiran dan prinsip bahwa aliran dari ribuan sungai untuk menuju pada satu lautan luas perlu dipegang teguh. (1290/1282)