BRANDING KAMPUS, HUMAS PERLU SDM, SARANA, DAN PRASARANA MUMPUNI

Bagikan :

Share on facebook
Facebook
Share on twitter
Twitter
Share on whatsapp
WhatsApp
JAKARTA, UHN SUGRIWA-Posisi Humas sangat strategis. Sebab Humas merupakan ‘corong’ informasi dan publikasi pimpinan maupun lembaga. Berkenaan dengan itu, Humas penting memiliki Sumber Daya Manusia (SDM), sarana dan prasarana, hingga manajemen pengelolaan yang tepat dan sesuai. Demikian beberapa poin yang disampaikan pihak Humas Kementerian Agama (Kemenag) RI kepada rombongan benchmarking UHN I Gusti Bagus Sugriwa Denpasar, di ruang rapat Setjen Kemenag, Rabu (15/12).
Awalnya pimpinan rombongan UHN Sugriwa, Dr. I Made Adi Surya Pradnya, S.Ag., M.Fil.H menerangkan tujuan kedatangan pihaknya ke Biro Humas Data dan Informasi (HDI) dalam rangka menggali wawasan kehumasan bersama Pranata Humas dan Pranata Komputer. Hal ini sejalan dengan semangat Rektor Rektor, Prof. Dr. Drs. I Gusti Ngurah Sudiana, M.Si dan jajaran dalam pembentukan dan pengembangan Pusdokhumas pasca perubahan status dari IHDN menjadi UHN. “Terlebih dengan pencanangan UHN sebagai world class university oleh Bapak Menteri Agama pada September lalu. Sesuai penugasan oleh Bapak Rektor, kami juga ingin menimba ilmu dalam rangka transformasi digital kehumasan maupun terkait pranata komputer,” ungkapnya seraya berterima kasih atas sambutan hangat pihak HDI Kemenag.
Biro HDI Kemenag melalui Koordinator Humas Ubaidillah, didampingi Pranata Humas Dodo dan Staf Humas Mega Halimah memyambut baik kedatangan rombongan benchmarking UHN Sugriwa. Pihaknya mengawali dengan ucapan selamat kepada UHN Sugriwa telah menjadi universitas sejak Desember 2020, yang sebelumnya merupakan IHDN Denpasar.
Lebih lanjut, pihaknya menerangkan sejatinya peran Humas sangat strategis dalam institusi. Pimpinan, kata dia memiliki ekspektasi kepad Humas, karena lembaga dan programnya terpublikasi lewat Humas. “Jadi posisi Humas sangat strategis,” ujarnya.
Ubaidillah memaparkan, pada Humas Kemenag terdapat beberapa petugas sebagai penulis berita, editor berita, fotografer, videografer, editor video, hingga tim podcast. Ini merupakan perangkat-perangkat penting dalam memroduksi publikasi.
Sejalan dengan masifnya perkembangan media sosial saat ini, ia juga mengakui pihaknya mau tak mau menyebarkan informasi maupun berkomunikasi dengan publik lewat berbagai macam platform media sosial yang tengah digandrungi masyarakat, khususnya pemuda. Demikian juga podcast yang sesekali menghadirkan pimpinan. “Kami memanfaatkan facebook, twitter, instagram, selain website. Masing-masing dikelola oleh admin yang berinteraksi dengan netizen,” paparnya.
Guna mengoptimalkan kinerja, pihaknya melaksanakan rapat tiap Senin. Dalam rapat tersebut dibahas dan dirancanag rencana kegiatan yang akan digelar. Selain itu, dilakukan pula evaluasi kegiatan yang telah terlaksana sepekan. “Jadi kami rutin bertemu setiap Senin pagi,” ucapnya.
Pihaknya pun memberi tips dalam pembuatan konten. Pertama, siapkan narasi. Kedua, tentukan kemasan dan desain konten. Terakhir adalah penyebaran konten tersebut. “Ini tiga poin pentingnya. Jadi membuat konten apapun, di awal kita perlu menyiapkan narasi,” tegasnya.
Ubaidillah juga menekankan pentingnya kreativitas dalam pembuatan konten, sehingga menarik, mudah dipahami dan interaktif. Salah satunya bisa dalam bentuk infografis. “Saat ini infografis menarik minat pengguna media karena gampang dipahami,” katanya.
Namun demikian, ia juga mengingatkan agar konten yang dihasilkan tetap memperhatikan kaidah yang ada. Mulai dari kode etik jurnalistik, norma kesopanan, tak menyinggung SARA, dan lainnya. “Perhatikan juga penggunaan gambar. Karena ada yang memiliki royalti dan copyright. Kalau kami, lebih banyak menggunakan animasi dan ilustrasi,” pesannya.
Nah, dalam mendukung interaksi dengan netizen, pihaknya menyarankan agar memanfaatkan momentum tertentu untuk orkestrasi, seperti hari raya dan momen penting lainnya. Penting juga untuk menyebarkan konten-konten moderasi beragama guna menambah penggerak moderasi. Bahkan, menurutnya penting menyediakan kolom khusus bagi dosen atau mahasiswa untuk menulis. Berbagai informasi penting juga perlu disampaikan secara kontinyu.
Kesemua itu merupakan bagian dari branding kampus, sehingga lebih dan tetap dikenal oleh masyarakat luas. “Seperti produk salah satu air kemasan. Air kemasan apapun, orang-orang menyebutnya dengan nama tersebut, karena keberhasilan branding,” tandasnya.
Terakhir, kata dia, kesemua program tentunya bisa terlaksana jika ada dukungan pimpinan dan anggaran. Sebab, ia mengakui anggaran untuk sarana dan prasarana kehumasan tidak murah. Perlu pembiayaan yang bertahap guna mewujudkan Humas yang profesional. “Jadi, Humas itu mahal,” tutupnya.
Turut serta dalam rombongan UHN Sugriwa, Pranata Humas Ni Luh Ersania, S.Ag., M.Fil.H, Jurnalis Pusdokhumas I Nyoman Surpa Adisastra, SH.H., M.Ag. serta Prakom Ni Wayan Ari Kusuma Dewi, S.Kom; I Wayan Eka Biasa, S.Kom; dan I Dewa Gede Budiastawa, S.Kom. Kegiatan juga diselingi diskusi dan diakhiri dengan foto bersama. (sas/1290/nya)
Pusdok-Humas-Uhnsugriwa